Ternyata tak semuanya, Indonesia kalah dari Malaysia. Ada juga yang Indonesia berhasil mengungguli Malaysia. Jangan salah sangka dulu. Ini bukan di sektor tenaga kerja, karena kalau di sektor itu tentu tak ada yang bisa membantahnya, Indonesia jauh lebih berjaya dibandingkan Malaysia. Bagaimana bisa dibantah keunggulan Indonesia, jika bukti teramat jelas terhidang didepan mata, banyak saudara kita, orang Indonesia yang menjadi buruh dan pembantu rumah tangga di Malaysia, sedangkan orang Malaysia teramat jarang yang menjadi buruh dan pembantu rumah tangga di Indonesia.
Cuma pertanyaannya, apakah keunggulan itu membuat kita menjadi berbangga ?, dan menganggap keunggulan di sektor itu sebagai prestasi moncernya kinerja pemerintah Indonesia dalam mensejahterakan rakyatnya ?.
Jangan berprasangka dulu, ini juga bukan di sektor pariwisata, karena jelas di sektor ini, Indonesia juga mengalahkan Malaysia. Ini jika dilihat dari banyaknya orang Indonesia yang berwisata ke Malaysia lebih banyak dibandingkan dengan orang Malaysia yang berwisata ke Indonesia.
Tahun 2000, ada 545.051 orang Indonesia yang melancong ke Malaysia, sebaliknya hanya ada 475.845 orang Malaysia yang melancong ke Indonesia. Tahun 2008, meningkat, ada 2.428.605 orang Indonesia yang melancong ke Malaysia, sebaliknya meningkat pula sehingga ada 890.903 orang yang melancong ke Indonesia.
Cuma pertanyaannya, apakah ini berarti ada kemajuan pariwisata bagi Indonesia ?. Kemajuan sektor pariwisata itu dilihat dari jumlah wisatawan yang datang atau dari jumlah rakyatnya yang jadi wisatawan ?.
Okelah dari sektor pariwisata dianggap bukan kemajuan, tapi dengan meningkatnya jumlah orang Indonesia yang jadi wisatawan itu bukankah juga bisa merupakan tanda peningkatan kemakmuran sebuah Negara ?.
Okelah, peningkatan jumlah wisatawan asal Indonesia itu kita anggap saja sebagai prestasi dan kinerja pemerintah Indonesia tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 itu telah lebih berhasil memakmurkan rakyatnya dibandingkan Malaysia.
Terus apa lagi keunggulan Indonesia ?.
Ternyata di sektor pendidikan, kinerja pemerintah Indonesia juga berhasil mengungguli pemerintah Malaysia. Hal itu, paling tidak dapat dilihat dari Perbandingan Indeks Harga Biaya Pendidikan.
Menurut data yang dimuat di sebuah artikel di Kompas yang ditulis oleh Purbaya Yudhi Sadewa dengan judul ‘Mewaspadai Inflasi Biaya Pendidikan’ tahun 2000 sebagai tahun dasar, indeks Indonesia dan Malaysia sama, sekitar angka 100. Kemudian tahun 2009, indeks Indonesia telah mencapai angka 327, sedangkan Malaysia hanya di angka 117.
Ini artinya Malaysia hanya mengalami kenaikan 17% indeks biaya pendidikannya dalam waktu sembilan tahun ini, sedangkan Indonesia mengalami kenaikan 227% indeks biaya pendidikannya dalam waktu sembilan tahun terakhir ini.
Ini menggembirakan, karena artinya rakyat Indonesia meningkat lebih kaya dan lebih sejahtera dibandingkan Malaysia.
Makin tinggi naik harganya berarti makin sejahtera, makin banyak uangnya. Dan, pendidikan itu mahal, jadi makin mahal makin bermutu kualitas pendidikannya.
Itulah sekelumit kelebihan Indonesia dibandingkan Malaysia, dilihat dari sisi prestasi kinerja pemerintahannya dan keberhasilan ideologi pembangunan ekonomi negaranya.
Ada yang mau menambahkannya
Senin, 23 Agustus 2010
Sisi Lain Indonesia Dibanding Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menu-Bottom
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar