AKARTA, KOMPAS.com - Energi nuklir sebagai energi alternatif tidak akan dilewatkan begitu saja. Pemerintah Indonesia menyatakan siap untuk memanfaatkan energi nuklir untuk berbagai keperluan, termasuk bagi pembangkit listrik bertenaga nuklir atau reaktor nuklir.
Sebelumnya, Suharna diminta tanggapannya mengenai pernyataan Wakil Presiden Boediono di hadapan Peserta Program Reguler Angkatan ke-XLIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang meminta agar energi nuklir jangan sampai dilewatkan sebagai opsi bagi pemenuhan energi selain juga minyak, gas dan batubara serta lainnya.
"Kalau kebijakan energi nasional dengan energi nuklir sebagai salah satu alternatif sudah ditetapkan, Kementerian Riset dan Teknologi siap menjalankan tugas yang sudah diberikan, yaitu sosialisasi dan mempersiapan diri pembangunannya (reaktor nuklir)," tandas Suharna.
Menurut dia, kesiapan Indonesia untuk memanfaatkan energi nuklir, termasuk membangun reaktornya, sudah terbukti lama.
"Kalau soal kesiapan, kita siap sudah lama. Kita sudah pernah membangun reaktor sudah dari tahun 60an, 70an dan 80an, m eskipun hanya untuk riset. Akan tetapi, kita siap," tambahnya.
Rencana pembangunan reaktor nuklir, lanjut Suharna, tidak pernah ditunda. "Kita terus mematangkan rencana kita untuk menyiapkan kebijakan energinya dnegan alternatif itu (nuklir). Jika kebijakannya itu sudah ada, bagian kita akan mempe rsiapkan pembangunananya itu," jelasnya.
Suharna kemudian menyebutkan sejumlah reaktor nuklir yang pernah dibangun untuk kajian seperti di Serpong (Banten), Bandung (Jawa Barat) dan Yogyakarta. Lebih jauh tentang rencana pembangunan reaktor nuklir, Suharna menambahkan sejumlah daerah menyatakan minatnya untuk membangun.
Sejumlah daerah mempunyai perhatian besar untuk energi nuklir. Bahkan, daerahnya menawarkan diri untuk lokasi pembangunan reaktor nuklir. Jadi, alternatif lokasinya tidak hanya di Gunung Muria, Jawa Tengah, akan tetapi sudah ada di beberapa tempat.
"Seperti di Kalimantan dan Bangka Belitung yang menginginkan, Serang (Banten) pun juga menginginkan tempatnya dipakai untuk reaktor nuklir," demikian Suharna menambahkan.
1 komentar:
indonesia bgd iia ton,,,
Posting Komentar