Selasa, 25 Oktober 2011

Ini Dia 20 Sinetron Paling Fenomenal Pilihan Kami!

APA saja sinetron paling fenomenal dalam 20 tahun terakhir pilihan kami?
Sekadar pengantar, sinetron singkatan  dari sinema elektronik. Di Amerika sinetron disebut Soap Opera, TV Play atau TV Movie yang di sini akrab disebut FTV. Dalam bahasa Spanyol disebut telenovela. Istilah sinetron pertama kali dicetuskan oleh Soemardjono, salah satu pendiri dan mantan pengajar Institut Kesenian Jakata) dalam sebuah perbincangan dengan almarhum Teguh Karya.
Sejak kemunculan TV swasta 1990, -- RCTI -- tak butuh waktu lama, buat sinetron menjelma menjadi program yang sangat powerful. Dominasinya terus bertahan sampai sekarang.  Sebelum era televisi swasta, TVRI pernah menayangkan beberapa sinetrion yang masih dikenang sampai sekarang, seperti Rumah Masa Depan, Aku Cinta Indonesia, Keluarga Rahmat, Pondokan, Losmen, Jendela Rumah Kita, dll.
Tokoh utama di balik munculnya industri sinetron pada pada masa modern (baca, era televisi swasta) adalah Ram Punjabi lewat PT Tripar Multivisoon yang mendominasi selama lebih dari selama 15 tahun. Cerita sinetron juga terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman.
Satu waktu, sinetron yang ada didominasi cerita ala Warkop DKI, lalu berdasarkan novel, adaptasi dari Bollywood, Asia Timur, seperti  Hong Kong, Korea dan Taiwan, serta Jepang, telenovela, dan terakhir mirip-mirip serial drama Korea.
Tulisan ini asinya ulasan 17 sinetron Paling Fenomenal  yang muncul di tabloid Bintang Indonesia edisi 879 dalam rangka ultah kami di usia 17 tahun pada Maret 2008 silam. Ada begitu banyak sinetron yang pernah diproduksi selama 17 tahun.  Ada beberapa variabel yang kami jadikan patokan, yaitu rating, popularitas dan kepoloporannya dalam menginspirasi munculnya sinetron sejenis. Untuk kepentingan penulisan kembali, kami menambah 3 judul lain hingga jumlahnya genap jadi 20. Berikut 20 sinetron fenomenal pilihan kami.

siti-nurbayaSiti Nurbaya
Dua puluh tahun lalu, TVRI memproduksi sinetron yang diangkat dari novel karya  Marah Rusli ini. Di tangan Dedi Setiadi, Siti Nurbaya jadi salah satu sinetron yang sangat istimewa. Penampilan Novia Kolopaking sebagai gadis yang teraniaya sangat memikat. Pun begitu dengan Gusti Randa dan HIM Damsyik. Siti Nurbaya sudah menjalin cinta dengan Samsul Bahri (Gusti Randa). Hal itu juga diketahui orangtua Siti. Petaka datang ketika Datuk Maringgih (HIM Damsyik), orang kaya raya,  melamar Siti untuk dijadikan sebagai istri  ke-7. Orangtua Siti tak berdaya lantaran punya hutang yang  tak bisa dilunasi. Betapa hancur hati Siti, tapi dia tak bisa melawan. Samsul Bahri yang berusaha membela, malah berakhir di penjara. Kisah cinta ini sebagaimana novelnya juga berlatar belakang adat Minangkabau.
gara-garaGara-Gara (RCTI)
Gara-gara lahir berkat kejelian Ram Punjabi (Multivision Plus) melihat peluang. Dia memproduksi Gara-Gara bersamaan dengan hadirnya RCTI tahun 1990 ketika para sineas layar lebar Indonesia dalam kebingungan. Kerangka Gara-Gara dicomot dari model tontonan film-film Warkop Dono Kasino Indro. Gara-gara dibesut sutradara Arizal yang jadi langganan film-film komedi, khususnya Warkop DKI. Tapi dia tidak menggaet Dono Kasino dan Indro, melainkan para personel lawak, Gideon, Jimmy dan Sion. Sebagaimana formula Warkop DKI, Ram memilih Lydia Kandou sebagai magnetnya. Lidya tidak sendiri. Ada Pietrajaya Burnama, HIM Damsyik, Dolly Marten dan Nani Wijaya. Gara-Gara berkisah tentang pasangan suami istri Jimmy (Jimmy Gideon) - Lydia (Lydia Kandou). Sebagai istri, Lydia kerap kesal lantaran Jimmy sering melakukan tindakan yang memalukan. Misalnya, menggoda pembantu rumah tangga sebelah rumah,tukang jamu, dll. Nah, Lydia yang semula diam saja, lama-lama melakukan perlawanan. Berbekal pengalaman, dia berhasil mendeteksi semua trik-trik Jimmy untuk melakukan tipu tipu. Namun sejatinya Jimmy dan Lydia, pasangan yang saling menyayangi satu sama lain. Gara-Gara ditayangkan di RCTI pada 4 Januari 1992.  Kesuksean Gara-Gara menghilhami  beberapa sinetron sejenis, seperti Lika-Liku Laki-Laki, Ada Ada Saja, Saling Silang, Kanan Kiri Oke, dll.
si-doelSi Doel Anak Sekolahan (RCTI)
Si Doel Anak Sekolahan adalah mimpi Rano Karno yang menjadi kenyataan. Si Doel memang identik dengan Rano Karno. Dialah yang memerankan tokoh Si Doel dalam film Si Doel Anak Betawi yang disutradarai almarhum Syumandjaya. "Si Doel adalah obsesi saya. Selain mengangkat kehidupan masyarakat Betawi dengan segala pernik yang menjurus ke arah kurang baik, seperti pemalas, bodoh, tokoh Si Doel ingin mengubah mitos itu. Jujur saja, tokoh Si Doel panutan saya," ujar Rano Karno dalam wawancara dengan Bintang pada Januari 1994.
Si Doel Anak Sekolahan berkisah tentang perjuangan pemuda Betawi bernama Doel (Rano Karno) dalam mengagapi cita-cita menjadi insinyur. Doel tinggal bersama Babenya (almarhum Benyamin Sueb), Nyaknya (Aminah Cendrakasih) dan Atun (adiknya). Dalam perjalanannya, Doel yang di kala senggang menarik oplet ini terlibat cinta segitiga dengan dua gadis berbeda latar belakang, Sarah (Cornelia Agatha) dan Zaenab (Maudy Koesenaedi). Semula, Si Doel hanya diproduksi sebagai mini seri sebanyak 6 episode. Tapi sambutan yang luar biasa membuat Rano Karno memperpanjang, bahkan pernah diproduksi sampai Si Doel 5. Si Doel 1, 2 dan 3, ratingnya masih sangat bergigi. Sayang, begitu memasuki Si Doel 4, mulai kehilangan kendali. Tak apa, hal itu tak mengurangi signifikansi sinetron ini di ranah budaya pop kita. Selain itu, Si Doel melahirkan beberapa sosok yang kemudian jadi selebriti, seperti Maudy Koesnaedi dan Mandra. Tak ketinggalan Basuki dan Pak Tile. Si Doel Anak Sekolahan adalah Masterpiece-nya Rano Karno yang rasa-rasanya sulit terulang lagi.
tersanjungTersanjung (Indosiar)
Ini dia sinetron dengan jumlah episode paling panjang-di masanya-dalam dunia pertelevisian Indonesia. Ditayangkan dari tahun 1998-2005 dengan lebih dari 360 episode. Saking panjangnya pada  27 Februari 2006, sampai dicatat MURI (Museum Rekor Indonesia) yang diserahkan Jaya Suprana pada Ram Punjabi. Tersanjung bertutur tentang seorang gadis  bernama Indah (Lulu Tobing) yang yatim piatu. Dia dibesarkan oleh keluarga Pak Kadis. Nah, istri Kadis, Rerno, ingin menjodohkan dengan Hendra. Tapi dalam perkembangan, Indah justru jatuh dalam pelukan Bobby (Raynold Surbakti) yang berakibat pada kehamilan Indah. Padahal tanpa sepengetahuan Indah, Bobby sudah dijodohkan dengan Mia. Ketika meminta pertanggungjawaban Bobby, Indah justru diusir Suryodibroto, ayah Bobby. Indah putus asa. Di puncak keputuasaan, Indah nekad bunuh diri. Seorang wanita bernama Yayuk menyelamatkan hidup Indah yang lalu memberinya pekerjaan. Seorang pekerja bernama Rama (Ari Wibowo) jatuh cinta pada Indah. Keduanya lalu  menikah. Beberapa lama kemudian, Indah melahirkan bayi laki-laki yang dinamani Dandy.Rama menganggap Dandy sebagai darah dagingnya sendiri. Suatu hari, Bobby datang dan lalu  merebut Dandy dari tangan Indah dan Rama. Inilah percikan yang kemudian membuat cerita melebar ke mana mana. Sinetron yang ditayangkan pertama kali pada 10 April 1998 dan disutradarai Vasant R. Patel asal India ini, diangkat berdasarkan skenario yang ditulis Deddy Armand. Selain Ari dan Lulu, sinetron ini juga dibintangi Anwar Fuady, Yatie Octavia, Robby Sugara, dll.
jin-junJin dan Jun (RCTI)
Lewat sinetron yang disutradarai Arizal inilah, nama Sahrul Gunawan melambung di dunia hiburan tanah air. Alul, begitu panggilan akrabnya, yang mengawali karier sebagai penyanyi kemudian - karena sinetron ini-justru dikenal sebagai pemain sinetron. Jin dan Jun mengisahkan petualangan Junaidi (Sahrul Gunawan) bersama jin dan ditemukannya di Laut Kidul. Suatu hari, Junaidi menemukan sebuah botol di sela-sela batu karang. Karena penasaran, Junaidi lantas membuka botol itu. Tak dinyana dari dalam botol itu keluar  asap biru. Tiba-tiba sosok Jin berdiri di depan Junaidi. Usia Jin ini sekitar 300 tahun. Merasa telah dibebaskan oleh Junaidi, sejak saat itu Om Jin, panggilan akrabnya, mengabdi pada Junaidi. Dimulailah petulangan seru Junaidi dan Om Jin. Kesuksesan sinetron ini lantas melahirkan banyak sinetron sejenis. Ada Jinny Oh Jinny, Tuyul dan Mbak Yul, dll. Mira Asmara, Misye Arsita dan Fuad Baradja ikut mendukung sinetron yang ditayangkan perdana pada 14 Mei 1996 di RCTI ini.
janjikuJanjiku (RCTI)
Setelah Si Doel Anak Sekolahan 3, RCTI membuat langkah berani dengan menayangkan Janjiku produksi Multivision Plus. Berisiko memang, mengingat Si Doel Anak Sekolahan 1, 2 dan 3, selalu berada di puncak rating dengan pendapatan iklan yang fantastis. Apalagi Si Doel tak hanya dibicarakan penonton, tapi juga pemerhati hingga kritikus. Janjiku dikerjakan sineas lokal dengan sineas asal India. Ram kembali dengan jurus ampuhnya, mendapuk bintang tenar Paramitha Rusady sebagai pemeran utama. Kalau di sinetron sebelum-sebelumnya, banyak bercerita tentang balas dendam, Ram menugaskan Zara Zetira membuat sinetron berlatar dendam tapi tak habis habisan, melainkan perjuangan seorang ibu dengan penuh haru. Ternyata formula ini sukses besar. Nama Paramitha makin berkibar sebagai divanya sinetron Indonesia. Cerita Janjiku bertumpu pada seorang wanita bernama Laras (Paramitha Rusady), seorang guru seni di sebuah SD. Sejak kedua orangtuanya meninggal, Laras tinggal dengan kakeknya, Pak Budaya (TB Maulana Husni). Di pesta ulang tahun muridnya, Laras diganggu seorang pria bernama Jimmy (Raynold Surbakti). Laras marah dan lalu menamparnya. Jimmy yang anak mama dari keluarga kaya raya merasa dipermalukan. Dia pun menaruh dendam pada Laras. Keduanya bertemu lagi dalam kesempatan yang tak terduga. Pak Hadi (Abe Fauzi), ayah Jimmy ternyata bekas mahasiswa kesayangan  Pak Budaya. Dari pertemuan ini muncul gagasan untuk menjodohkan Laras dengan Jimmy. Berita itu disambut Jimmy dengan penuh suka cita. Jimmy hendak menjadikan pernikahannya dengan Laras sebagai ajang balas dendam. Penampilan Paramitha Rusady yang penuh air mata akibat kekejaman ibu mertuanya banyak dipuji.
keluarga-cemaraKeluarga Cemara (RCTI)
Aswendo, sosok di balik kehebatan sinetron ini. Keluarga Cemara diangkat dari cerita bersambung di majalah remaja HAI (sudah dinovelkan juga) yang juga ditulis Arswendo. Arswendo pula yang menulis sekaligus memproduksi juga penasihat produksi sinetron ini. Hasilnya? Dia menuai pujian dari semua kalangan. Keluarga Cemara menceritakan kisah keluarga Abah (Adi Kurdi) dan Emak (Novia Kolopaking, sebelum digantikan Aneke Putri-red) beserta ketiga anaknya, Euis, Agis dan Ara. Meski hidup sederhana, Abah dan Emak selalu menenamkan pentingnya pendidikan kejujuran dalam keluarga. Abah digambarkan sebagai kepala keluarga yang hangat, sabar dan penuh teladan bagi istri dan ketiga anaknya. Meski sering dijahatin orang lain, Abah selalu sabar dan tabah. Begitu juga sikap yang ditanamkan pada ketiga anaknya. Di tengah  gempuran sinetron yang menjual mimpi, begitu kata banyak orang, Keluarga Cemara memberikan warna baru. Pendeknya, Keluarga Cemara replika keluarga ideal yang penuh sayang meski hidup serba pas-pasan.
si-manisSi Manis Jembatan Ancol ( RCTI dan Indosiar)
Tahun 1996, layar televisi dikejutkan munculnya 2 sinetron horor komedi berjudul serupa,  Kembalinya Si Manis Jembatan Ancol (KSMJA, RCTI) dan Mariam, Si Manis Jembatan Ancol (MSJA,Indosiar). KSJA dibintangi Diah Permatasari, sementara MSJA dibintangi Kiki Fatmala. Lucunya, di kedua sinetron itu muncul Ozzy Syahpura  yang sama sama bereran sebagai setan banci gundul. KSMJA diproduseri Herry Topan dengan sutradara Tommy Burnama, sedang MSJA disutradarai Atok Suharto. Perlu diketahui bahwa Atok adalah mantan duet Herry Topan dalam melahirkan Si Manis Jembatan Ancol versi pertama yang ditayangkan RCTI. Kedua sinetron ini sebenarnya remake dari film layar lebar berjudul Si Manis (PT Sarinande Films) tahun 1975. Ceritanya tentang kemalangan Mariah (Lenny Marlena). Sebelum menikah dengan seorang tukang sado bernama Husin (Farouk Afero), Mariah sudah pacaran dengan John (Kris Biantoro). John lantas meneror Husin. Mariah yang merasa bersalah melarikan diri. Di tengah jalan, dia perkosa dan lalu dibunuh para penjahat. Mayatnya ditemukan di kali Ancol. Mariah biasanya muncul saat bulan purnama. Sementara sinetron KSJA maupun MSJA sama sama berbalut komedi. Sejak kemuculan kedua sinetron ini muncul beberapa sinetron horor berbalut komedi.
aku-ingin-pulangAku Ingin Pulang (SCTV)
Tahun 1999, tahun berkah buat Krisna Mukti. Setelah berkecimpung di dunia hiburan selama 13 tahun, akhirnya Krisna didapuk jadi pemeran utama. Tidak tanggung-tanggung, sinetron yang diperankannya sukses besar. Ya, lewat peran Wahyu di sinetron Aku Ingin Pulang, Krisna menempatkan dirinya di jajaran atas bintang sinetron Indonesia. Sinetron ini juga membuktikan, Cornelia Agatha mampu melepaskan diri dari bayang bayang tokoh Sarah di Si Doel Anak Sekolahan. Dia bermain apik sebagai Ranti. Penampilan pendatang baru Cheche Kirani yang berperan bagus sebagai Lilis menambah daya dobrak AIP. Belum lagi "keberingasan" Mieke Wijaya memerankan Bu Brata yang memerankan mertua licik dan kejam.
AIP menceritatakan konflik percintaan antara Wahyu, Lilis dan Ranti. Ranti sudah berpacaran dengan Ranti, tapi orangtuanya meminta menikahi Lilis. Yang terjadi kemudian adalah bencana. Konflik cinta yang berbelit, perselingkuhan dan pembunuhan mewarnai sinetron ini. Wahyu mengalami petaka karena disiram air keras oleh Bu Brata, mertuanya. Kekuatan tema dan akting para pemainnya jadi keunggulan sinetron ini. Sayang, di episode 58, Krisna Mukti mundur dan lalu digantikan oleh Teddy Jonathan.
gunungmerapiMisteri Gunung Merapi (Indosiar)
Sinetron ini juga remake dari film layar lebar berjudul sama yang diproduksi tahun 1989. Misteri Gunung Merapi berkisah tentang sepak terjang Sembara dalam menyelamatkan kekasihnya, Farida, dari ancaman Mardian, manusia harimau. Versi filmnya, MGM dibintangi Fendy Pradana, Ida Iasha, Baron Hermanto, dll. Nah, sinetron MGM  tetap berpijak dari cerita layar lebarnya, meski terdapat pengembangan di sana-sini lantaran episodenya yang sangat panjang. Sembara versi sinetron diperankan Marcellino, Farida oleh Yuni Sulistyawati, sementara Nenek Lampir oleh Farida Pasha. Farida di versi layar lebar juga berperan sebagai Nenek Lampir. MGM mampu menyeruak di tengah dominasi sinetron drama. Bahkan beberapa saat lamanya berada di peringkat pertama rating mengungguli Tersanjung. MGM pula yang lantas mengilhami munculnya sinetron-sinetron laga klasik macam Angling Dharma, Dendam Nyi Pelet, Jaka Gledek, Prahara Prabu Siliwangi, Misteri Nini Pelet, dll. Genta Buana, rumah produksi yang memproduksi sinetron ini, membuat set khusus di Bumi Perkemahan Cibubur selama bertahun-tahun.
cintaCinta (RCTI)
Desy Ratnasari membuat kejutan. Bukan tentang berita pernikahannya dengan Pramudya yang tak habis diulas media, melainkan penampilan berani dalam "love scene"  di sinetron Cinta. Berperan sebagai Rini, Desy tampil lain. Dia tampil nakal, liar dan binal. Jauh dari sosok Astuti (Jendela Rumah Kita) maupun Santi (Takdir). Di bawah arahan sutradara Maruli Ara, kolaborasi Desy, Primus Yustisio dan Atalarik Syach memang  keren. Cinta bertutur tentang Rini yang terlibat cinta rumit dengan dua pria, Harris (Primus) dan adiknya (diperankan Atalarik Syah). Semula, Desy pacaran dengan adik Harris. Tapi karena adik Harris saking jantung dan tak mungkin menikah lagi, Rini lantas berhubungan dengan Harris. Celakanya, hubungan ini terlalu jauh yang mengakibatkan kehamilan Rini. Sinetron yang diproduksi tahun  1999 ini diproduseri Leo Sutanto yang waktu itu masih di Indika Entertainment.
doa-ku-harapankuDoaku Harapanku (RCTI)
Doaku Harapanku pioner sinetron Ramadhan. Ahmad Yusuf, sang sutradara, adalah kreatornya.  Sinetron ini berkisah tentang pasangan Anisa (Kris Dayanti) dan Andika (Dicky Wahyudi). Pernikahan mereka tak direstui oleh ibu tiri Andhika, Lela (Leily Sagita). Lela khawatir, Anisa akan menguasai harta  dan seluruh kekayaan Andhika. Suatu ketika, Andhika mengalami kecelakaan lalu lintas. Lela yakin, Andhika meninggal dunia, tapi Anisa berpikir sebaliknya. Lela marah saat membaca surat wasiat Andhika yang menyebut Anisa sebagai pewaris seluruh harta. Tak terima, selain terus memusuhi, Lela memasukkan Anisa ke rumah sakit jiwa. Kesuksesan sinetron ini lantas ditandai munculnya beberapa sinetron sejenis, seperti Doa Membawa Berkah, Hikmah, dll.
wah-cantiknya2Wah Cantiknya!!! (SCTV)
Di sinetron inilah Anjasmara menunjukkan diri sebagai pemain sinetron dengan akting jempolan. Bukan hanya itu, berkat dia pula tokoh Cecep yang diperankannya jadi sangat terkenal. Ya, lewat sinetron Wah Cantiknya!!! garapan Ahmad Yusuf, Anjasmara menjelma menjadi salah satu bintang sinetron papan atas. Saking suksesnya, Wah Cantiknya!!! dibuat 3 sekuelnya. Kehadiran Tamara Bleszynski sebagai Kartika jadi hiburan tersendiri. Wah Cantiknya!!! mengisahkan pemuda bernama Cecep yang memiliki keterbelakangan mental, tapi berhati mulia. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus membantuk Emak (Nani Wijaya), Cecep bekerja sebagai kuli angkut. Suatu hari, Cecep bertemu Kartika yang tengah bingung mencari calon suami. Oleh surat wasiat ayahnya, Pak Wiryo, Kartika mesti menikah setelah 6 bulan kematiannya. Begitu melihat Cecep, Kartika dan tantenya sepakat menjadikan Cecep sebagai suami dengan harapan gampang dikibuli. Setelah Wah Cantiknya!!! banyak bermunculan sinetron sejenis. Salah satu yang sukses, Si Yoyo.
kecil-2-mantenKecil-Kecil Jadi Manten (RCTI)
Ini kisah tentang cewek Betawi bernama Rohaye (almarhumah Sukma Ayu) yang tergila-gila pada bintang sepakbola asal Brasil, Ronaldo. Meski cewek, dia juga gemar tawuran melawan para cowok. Kedua orangtuanya, Mpok Mun dan Bang Rojali, pusing memikirkan Rohaye yang sulit diberi pengertian. Bang Rojale ingin sekali anaknya jadi cewek normal. Oleh sebab itu, dia berniat menjodohkan dengan anak salah satu tetangga yang jualan mie ayam, Amen. Rohaye dijodohkan dengan Ongky, anak Amen, yang justru lemah-gemulai. Sinetron ini mencuatkan Sukma Ayu dan Farid Syah Fikri. Kecil-Kecil Jadi Manten ditayangkan pada 14 Desember 2002 dan disutradarai Yazman Yazid. Sinetron ini remake dari film layar lebar dengan judul Kecil-Kecil Jadi Penganten produksti tahun 1987. Filmnya yang disutradarai Hengky Solaiman, dibintangi Richie Ricardo (almarhum) dan Firda Razak (Firdha Kusher-red).
rahasia-ilahiRahasia Ilahi (TPI)
Sinetron ini berkisah tentang siksaan menghadapi sakaratul maut karena perbuatan dosa semasa hidup. Kisah-kisah sinetron ini diambil dari majalah Hidayah yang banyak memuat cerita tentang siksa menjelang ajal. Tak seperti sinetron relegius yang sudah ada, sinetron ini ditutup oleh seorang ustad untuk mengambil hikmah dari tayangan tersebut. Didi Ardiansyah, Produser pelaksana dari Kep Media, pembuat sinetron inilah yang berjasa mewujudkan tayangan yang kemudian sangat digemari sekaligus meransang para PH lain membuat tayangan serupa. Maka bermunculanlah sinetron sejenis, seperti Takdir Ilahi, Hidayah, Astagfirullah, dan lain-lain. Berkat sinetron ini pula, TPI berjaya sebagai televisi nomor satu.
bajajbajuri8Bajaj Bajuri (Trans TV)
Bajaj Bajuri boleh dibilang telat terkenal. Semula, banyak yang memandang sebelah mata atau menonton sekenanya. Tapi lama kelamaan kualitas Bajaj Bajuri pula yang menyadarkan pemirsa, betapa sinetron komedi ini luar biasa. Bajaj Bajuri berkisah tentang  Bajuri (Mat Solar) yang hidup pas-pasan sebagai penarik bajaj. Tinggal dengan istrinya, Oneng (Rieke Diah Pitaloka) dan mertuanya yang jahil, Mak (Nani Wijaya). Konflik di tayangan ini bukan pada harta warisan, cinta maupun perselingkuhan, tapi pada karakter dan cara pandang terhadap sesuatu dalam menyelesaikan masalah. Ceritanya dari kehidupan sehari-hari dengan bumbu humor yang segar. Kasting para pemain yang cocok menambah daya tarik sinetron yang dikreatori Aris Nugraha ini.
intanIntan (RCTI)
Intan cerita tentang kesuraman hidup seorang gadis bernama Intan (Naysilla Mirdad) yang diterlantarkan ibunya. Beranjak remaja, dia terlibat pergaulan bebas yang mengakibatkan hamil. Sebelum anaknya lahir, suaminya, Ello (Glenn Alinskie) meninggal dunia. Apa  yang terjadi pada Intan adalah kesedihan yang terulang. Kala itu, ibu Intan, Kasih (Ninok Wiryono) hamil akibat perbuatan Fajar, teman kuliahnya. Malang menimpa Fajar. Belum lama menikah, kecelakaan merenggut nyawanya. Kasih lantas menikah lagi dengan dokter Frans (Umar Lubis). Hanya saja, Intan tidak dibawa. Dia ditinggal bersama mertuanya, Lastri (Nani Wijaya). Dalam perjalanan, Intan jatuh cinta pada Rado (Dude Harlino). Pada saat yang sama, Intan mesti mendonorkan ginjalnya pada Kasih, ibu kandungnya. Intan, salah satu sinetron stripping yang be-rating dan share paling tinggi. Pada puncaknya performanya, Intan bisa beroleh rating 9,9 dengan share 33,0. Alhasil, jam tayang Intan jadi rebutan para pemasang iklan. Intan diadaptasi dari drama Korea berjudul Be Strong Geum Soon. Di negara asalnya, drama ini juga meraih sukses besar. Oh ya, selain ceritanya yang mengharu biru, kehebatan Intan dikarenakan tak ada  tokoh antagonis. Yang ada tokoh abu-abu, misalnya tokoh yang diperankan Meriam Bellina dan Nunu Datau. 'Makanya, nggak ada kata-kata kasar," ujar sutradara Doddy Janas.
CF-3-1Cinta Fitri (SCTV/Indosiar)
Fitri Rahayu (Shireen Sungkar) gadis asal Wonogiri yang hendak pindah ke Jakarta untuk berkenalan dengan keluarga Firman (Rizky Hanggono), calon suaminya. Sayang Firman meninggal karena kecelakaan sebelum Fitri tiba di Jakarta. Fitri yang shock menarik perhatian Aldo (Adly Fayruz), adik Firman. Aldo memiliki pesaing, Farel Emeraldi Hutama (Teuku Wisnu) yang juga atasan di kantor tempatnya bekerja. Masalah diperumit dengan kehadiran Mischa (Dinda Kanyadewi), mantan kekasih Farel. MD Entertainment membagi Cinta Fitri menjadi 7 season. Jeda antar season mulai 1-4 bulan. Namun tetap dinantikan penonton.  Usai MD Entertainment-SCTV putus kerjasama, Cinta Fitri pindah ke Indosiar. Cinta Fitri mengumpulkan 3 piala SCTV Awards (Program Paling Ngetop 2008, 2009, 2010) dan 2 piala Panasonic Awards (2009, 2010). Sinetron berjumlah 1002 episode ini juga diakui MURI sebagai sinetron terpanjang, tayang mulai 26 Maret 2007-8 Mei 2011.
Hareem
Inayah/Hareem (Indosiar)
 Alkisah, Inayah (Shandy Aulia) gadis belia yang dijual orangtuanya untuk menikah dengan Kanjeng Doso (Teddy Syach). Padahal Kanjeng Doso sudah memiliki 3 istri: Najwa (Vista Putri), Ita (Anggur Aulia) dan Desi (Fitri Ayu Maresa). Desi yang tidak mau harta warisan jatuh pada Inayah selalu menyiksa dan memfitnah Inayah. Inayah sendiri sebenarnya menaruh hati pada Aryo (Tommy Kurniawan), anak Kanjeng Doso Inayah menuai kontroversi yang luar biasa. Ceritanya terinspirasi dari Syekh Puji yang menikahi gadis belia bernama Ulfa. Tayang mulai 26 Januari 2009 dengan judul Hareem, Soraya Intercine Films menampilkan suasana Islam kental meski tidak pada bulan Ramadhan. Semua tokoh perempuan berjilbab, termasuk antagonisnya! Lagu tema memakai single milik Opick. Kekerasan dan kesadisan Desi yang berjilbab ini lantas diprotes masyarakat, termasuk MUI. Indosiar pun mendapat terguran dari KPI untuk segera mengakhiri sinetron ini. Maret 2009, Hareem berganti judul menjadi Inayah. Semua pemain perempuan yang tadinya berjilbab, dilepas! Sinetron ini sempat menduduki rating no 1 di semester pertama 2009 dan bertahan sampai 317 episode.
putri-yang-ditu Putri Yang Ditukar (RCTI)
Bosankah Anda jika setiap malam disuguhi sinetron yang sama, dengan durasi lebih dari 3 jam? Bagi sebagian orang, ternyata hal itu justru menjadi candu. Putri Yang Ditukar jadi sinetron pertama yang dalam sehari tayang 2-3 episode, dengan durasi 3 jam lebih. Sekitar 6 bulan stabil di peringkat 1, sinetron ini juga menyabet Drama Seri Terfavorit Panasonic Awards 2011.
Aini (Vonny Cornellya) kembang desa yang hendak menikah dengan Ikhsan (Sultan Djorghi). Namun untuk menutupi hutang, Aini dipaksa ibunya menjadi istri kedua Prabu Wijaya (Atalarik Syach), pengusaha kaya raya. Aini-Ikhsan berencana kawin lari, namun Prabu menyuruh orang untuk mencelakakan Ikhsan yang membawa mobil bersama Wisnu (Yadi Timo), sahabatnya. Wisnu yang tahu kebusukan Prabu mendendam. Ikhsan lantas menikah dengan Utari (Marini Zumarnis). Utari-Aini melahirkan di RS dan hari yang sama. Wisnu menukar keduanya. Belasan tahun kemudian, Amira (Nikita Willy) dibesarkan oleh Ikhsan-Utari. Sementara Zahira (Yasmine Wildbloods) diasuh Prabu-Aini. Dipertemukan takdir, kedua putri ini terlibat cinta segiempat dengan Rizki (Rezky Aditya) dan Arman (Glenn Alinskie).  Meski cerita sudah umum, namun akting prima pemain terkenal menjadi nilai jual tersendiri. Selain pemain di atas, belakangan masuk Lucky Perdana, Bobby Joseph, Rionaldo Stokhorst sampai Mona Ratuliu. Durasi ekstra PYD ini juga diikuti beberapa sinetron, seperti Islam KTP, Pesantren dan Rock n Roll sampai Anugerah.
(rr/ray/ade)
Selengkapnya...

20 poster film indonesia terbaik

pintu-terlarang-forbidden-dAPA poster film terbaik yang pernah dibuat?
Menurut majalah film Premiere yang membuat laporan "50 Greatest Movie Posters of All Time" di edisi Agustus 2001, poster paling baik adalah dari film Anatomy of A Murder (1959, sutradara Otto Preminger).
anatomy-of-murderPoster film itu dibuat seniman maestro design grafis Saul Bass. Dikatakan, poster ini menampilkan design abstrak dan figuratif yang terang-benderang. Tanpa potret pemainnya atau adegan dari film. Cukup tubuh yang terpotong-potong dengan judul yang menjelaskan segalanya.
Lantas, apa poster film paling baik yang pernah dihasilkan sinema kita?
Ini pertanyaan yang sulit dijawab. Pertama, karena minimnya dokumentasi perfilman kita. Sejak film pertama dibuat tahun 1926 (Loetoeng Kasaroeng) ada 3000 judul film yang sudah lahir di negeri ini. Namun, konon, hanya sekitar 10 persen dapat diakses di arsip film. Sisanya raib.
Untuk poster pun begitu. Tak banyak poster yang dikoleksi di perpustakaan perfilman Sinematek, Jakarta. Ya, hanya perpustakaan jadi satu-satunya tempat untuk melihat poster-poster film lawas kita.
Tidak ada toko yang menjual poster-poster film lawas seperti di luar negeri. Apalagi kolektor poster dalam negeri. Padahal, poster film sejatinya bisa untuk investasi seni selayaknya lukisan. Kini poster film mulai dipasarkan di balai lelang Sotheby atau Christie. Poster-poster asli The Mummy (1932), Metropolis (1927), atau Casablanca (1942) jadi buruan kolektor dan ditawar dengan harga tinggi.
Hal itu tak terjadi di sini.
Oleh karena kurangnya dokumentasi poster film nasional, saya bermaksud membuat daftar ini menyambut bulan film nasional Maret ini.
Perlu diketahui sebelumnya, daftar ini disusun atas dasar pengetahuan saya yang minim, juga sumber pustaka yang terbatas.
Saya hanya mendasari telusuran di dunia maya juga buku macam Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa (Misbach Yusa Biran), maupun dua jilid buku Poster Film Indonesia (Adi Pranajaya dll) dan beberapa majalah.
Lantas, bagaimanakah poster yang baik itu?
Saat membuka ulasan poster-poster terbaik, majalah Premiere menulis begini: Jika menonton film adalah seperti bermimpi di saat terjaga, maka poster film adalah undangan untuk masuk ke alam mimpi itu.
Sebagai sebuah undangan, poster yang baik harus mampu pula menjelaskan isi filmnya.
Soal penjelasan ini beda zaman beda pula caranya. Poster-poster sebelum kemerdekaan merasa perlu menjelaskan kalau filmnya “100 persen bitjara melajoe” atau “dimainkan oleh pemain-pemain bangsa Indonesia jang pilihan” dan tetek bengek yang mengatakan suara dan gambarnya jernih.
Di masa itu, film dengan gambar dan suara jernih belum banyak. Makanya hal ini pun bisa jadi bahan jualan.       

Selepas merdeka, poster film cukup menampilkan tokoh utama maupun suasana atau potongan adegan film. Sampai akhir 1970-an, pendekatan lukisan banyak dipakai dalam poster film. Pada 1980-an hingga sekarang paling sering foto tokoh utama atau adegan film nampang di poster.
Sekali lagi, daftar ini hanya sebuah upaya rintisan. Jika ada yang membuat daftar serupa dengan hasil berbeda kami persilakan. Makanya, di judul saya tulis besar-besar pengumuman “IMHO” atau in my humble opinion. Selamat melihat-lihat.

20-zuster-theresia 20. Zuster Theresia (1932)
Di buku Katalog Film JB Kristanto, disebutkan film ini menggunakan bahasa Belanda karena diniatkan untuk penonton Belanda. Kisahnya berlatar masa krisis ekonomi 1930-an yang sering disebut zaman malaise. Posternya begitu kuat menunjukkan sosok suster yang tengah menengadah, berdoa pada Tuhan. Kesederhanaan jadi kekuatan poster ini.
19-Olga-sepatu-roda 19. Olga dan Sepatu Roda (1991)
Aslinya, tentu, poster ini berwarna. Poster film ini masuk nominasi poster film terbaik FFI tahun itu. Mungkin alasannya karena dengan pas posternya menampilkan siluet Desy Ratnasari—yang masih remaja bahenol—bersepatu roda dengan celana pendek.
18-Wulan 18. Wulan di Sarang Penculik (1975)
Wulan (Yiyik Trisulo), seorang gadis kecil, diculik. Penculiknya minta tebusan Rp 25 juta. Wulan lalu diselamatkan dua siswa pramuka Tono dan Budi. Ketiganya lalu malah bertualang ke Jakarta. Posternya tak menjelaskan petualangan Wulan. Tapi justru memberi kesan surealis dengan lingkaran ungu-putih.
17-Lari-ka-mekah 17. Lari Ka Mekah (1930)
Tidak ada sinopsis soal film ini di buku Katalog Film JB Kristanto. Mungkin karena tak ada data lain soal film ini. Hanya disebutkan, filmnya kemudian berganti judul jadi Lari Ka Arab setelah dilarang lembaga sensor masa itu karena Mekah adalah tempat suci umat Islam. Posternya dianggap yang terbaik karena di tengah zaman yang perlu menjelaskan ini itu soal film, si empunya film (atau pemilik bioskop?) dengan percaya diri cukup menulis judulnya besar-besar tanpa gambar atau keterangan lain.
16-arisan 16. Arisan! (2000)
Film Arisan! merekam dengan jenial kehidupan kaum jetset Jakarta era 2000-an. Mereka yang kerap disebut kaum sosialita tak luput dari masalah hidup. Posternya unik, mengumpulkan para tokoh utama dalam satu meja dengan mimik yang menjelaskan karakter maupun kisah masing-masng di filmnya. Lirikan Cut Mini, gaya genit Aida Nurmala, wajah Rachel Maryam yang menyembul sok ingin tahu, atau Tora Sudiro dan Surya Saputra memberi kita petunjuk ada apa di filmnya.
15-3hari 15. 3 Hari Untuk Selamanya (2007)
Ini adalah road movie karya Riri Riza tentang perjalanan dua anak manusia (Nicholas Saputra dan Adinia Wirasti). Sesuai niatnya, kesan road movie tergambar jelas dengan gambar jalan dan mobil. Posternya tak menampilkan bintangnya sedang nampang, tapi dari sini kesan realis dan road movie sangat terasa.
14-Bajar-djiwa 14. Bajar dengan Djiwa (1940)
Dari buku Katalog Film JB Kristanto dijelaskan film ini berisi kisah beberapa keluarga. Ada kisah soal ayah yang terlibat utang, lalu menjual anak gadisnya. Membuat kekasih anak gadisnya patah hati. Yang menarik dari poster ini adalah suasana mistis persis film-film horor psikopat. Potret seorang cewek mengancam sambil pegang pisau dan tipografi judul memberi kesan horor yang terus membekas—walau kita takkan pernah melihat filmnya.
13-Maskot_film 13. Maskot (2006)
Bagaimana menggambarkan sebuah film tentang seekor ayam? Menaruh potret ayam besar-besar? Tentu tidak. Paling baik, menaruhnya dalam gaya minimalis. Ayam cukup di pinggir saja. Tokoh-tokoh lain, diminta beraksi karikatural sesuai karakter mereka. Jadilah, poster Maskot ini.
12-Cinta-pertama 12. Cinta Pertama (1973)
Cinta Pertama karya Teguh Karya yang populer sekaligus disukai kritikus saat edar dulu. Laris sekaligus menggondol Piala Citra. Ini kisah cinta yang diselingi aksi di ujung film. Tapi, melihat posternya, susah untuk menebak ada adegan tembak-menembak di bagian akhir film. Posternya persis sampul novel roman era 1970-an. Ah, cinta memang seharusnya manis, semanis poster film ini.
11-Benjamin-Biang-Kerok 11. Biang Kerok Beruntung (1973)
Di film ini, Benyamin S. jadi biang kerok yang nasibnya selalu beruntung. Posternya hadir dalam bentuk karikatur para tokohnya lengkap dengan kepala yang besar tak proporsional dengan tubuh. Biar makin karikatural, Benyamin yang dicitrakan sebagai kaum kelas bawah Betawi didandani pakaian orang kota sedang main golf—permainan kelas elit.
10-cinTa 10. Cin(T)a (2008)
God is a Director. Demikian tagline di poster film ini. Tuhan memang sang Maha Sutradara. Tuhan juga mempertemukan Annisa (Saira Jihan) dan Cina (Sunny Soon), sejoli yang beda agama. Tentu tak elok menggambar dua lambang agama di poster film. Dengan cerdik, yang hadir adalah setengah bagian bawah wajah dua sejoli. Mata keduanya, yang bisa menjelaskan satunya Muslim dan satu lagi Cina-Kristen, ditunjukkan lewat apa yang disebut seorang rekan, “orang-orangan jari”.
9-Ibunda 9. Ibunda (1986)
Film Ibunda adalah panggung akting bagi Tuti Indra Malaon yang jadi tokoh sentral film ini. Sebaga Ibu Rakhim (Tuti), janda seorang priyayi, menanggung beban anak-anaknya dengan masalah mereka masing-masing. Tengok ekspresi wajah Tuti di poster. Itu adalah undangan bagi setiap penonton kalau filmnya bakal menunjukkan akting mumpuni pemainnya.
8-Tjisadane 8. Tjisadane (1971)
Film Tjisadane aslinya diangkat dari komik silat. Maka, poster yang muncul di bioskop persis betul sampul sebuah komik silat. Di masa itu, komik silat (beserta komik superhero) memang tengah booming. Produser film kemudian mengadaptasi beberapa komik jadi film. Selain komik Si Buta dari Goa Hantu atau Tuan Tanah Kedawung, Tjisadane salah satunya.
7-perempuan-berkalung-sorban- 7. Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Hanung Bramantyo membuat film berdasar novel Abidah El Khalieqy tentang seorang perempuan (Revalina S. Temat) yang hidup di lingkungan pesantren konservatif. Anissa, tokoh yang diperankan Reva, adalah sosok pemberontak pada tradisi yang dianggap merugikan perempuan. Posternya menjelaskan semua itu, saat Anissa menghadap ke arah berbeda, sementara yang lain menuju arah yang sama.
6-laki-laki-binal2 6. Laki-laki Binal (1978)
Andai poster macam begini hadir di tengah bioskop saat ini, pastilah mengundang protes. Salah satu yang istimewa dari poster-poster film era 1970-an adalah betapa bebasnya ekspresi seks nampang di poster secara terbuka. Ini contohnya. Apa yang ada di benak Anda saat melihat poster ini? Tertarik nonton filmnya, tentu.
5-doea-tanda-mata 5. Doea Tanda Mata (1984)
Menginjak 1980-an poster paling umum adalah tokoh utama nampang jadi point of interest kemudian ada foto-foto pemain lain kecil-kecil di bawah atau di pinggir poster. Yang ini keluar dari pakem. Yenny Rachman cukup ditampilkan bercadar. Sisanya adalah potongan adegan untuk menjelaskan film ini punya tema besar: perjuangan melawan penjajah yang berisiko maut.
4-quickee-express 4. Quickie Express (2007)
Film ini lahir di tengah kesadaran bahwa yang retro alias jadul sungguh cool. Tipografi judul sengaja dibuat mengingatkan kita pada era 1960-an atau 1970-an. Para bintangnya, sesuai fiilmnya, berdandan retro pula. Berpose dengan latar belakang monumen Pembebasan Irian Barat seperti pada sebuah foto lama. Retro ‘abis! Cool ‘abis!
3-Ada_Apa_dengan_Cinta_film 3. Ada Apa dengan Cinta? (2002)
Tak pelak, Ada Apa dengan Cinta? (2002) adalah poster paling dikenang sepanjang masa untuk ukuran zaman kiwari. Bagi generasi sekarang, inilah poster yang paling melekat di benak kita. Padahal, dari segi design, poster ini biasa saja. Namun, poster ini jadi fenomenal seperti filmnya karena sangat pas dengan target yang disasar: remaja. Pewarnaan warna-warni yang menutupi wajah Nicholas Saputra dan Dian Sastro diniatkan sebagai arti “cinta” yang macam-macam kata sineasnya. Tapi warna-warni itu bisa juga dimaknai kehidupan remaja yang dinamis, penuh warna. Bagi generasi MTV yang sehari-hari menghabiskan waktu depan TV, warna-warni itu persis warna layar TV saat tak ada siaran. Tak heran, posternya begitu melekat.
2-Si-doel 2. Si Doel Anak Betawi (1973)
Sineas Sjuman Djaya mengangkat kisah anak betawi dari novel Si Doel. Posternya adalah juga sebuah karya lukis yang ciamik. Detil isi film terpajang di poster. An entire movie in one poster, begitu istilah yang disebut majalah Premiere. Ada Doel (Rano Karno) yang menatap sendu, saat Doel dikerjai bocah nakal hingga kerinduannya pada sosok ayah.
1-pintu-terlarang 1. Pintu Terlarang (2009)
The best Indonesian movie poster ever made? Buat saya, iya. Ini bukan poster resmi filmnya (yang resmi lebih komersil, menampilkan wajah Fachry Albar dan ekspresi mesum Marsha Timothy). Tapi, bagi sutradaranya sendiri, Joko Anwar, konon poster yang ini favoritnya. Seniman design grafis Mayumi Haryoto menerjemahkan segala centang-perenang isi kepala tokoh psikopatik yang dimainkan Fachry dalam sebuah design yang tak menggabungkan foto adegan, melainkan pameran ilustrasi mumpuni yang bernada vintage. Apa poster favorit Anda masuk daftar ini?
Selengkapnya...

Diberdayakan oleh Blogger.

box